Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak Reunifikasi Jerman

Reunifikasi Jerman, atau penyatuan kembali Jerman, adalah saat Republik Demokratis Jerman (Jerman Timur) bersatu dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat) pada tanggal 3 Oktober 1990. Setelah lebih dari 45 tahun terpisah secara administratif maupun ideologis, Jerman akhirnya bersatu kembali menjadi satu bangsa. Penyatuan kembali Jerman dirayakan dengan penuh semangat oleh lebih dari satu juta orang yang turun ke jalan. 

Latar Belakang Reunifikasi Jerman

Sejarah reunifikasi Jerman dimulai setelah kekalahan negara ini dalam Perang Dunia II, yang menyebabkan Jerman terbagi menjadi empat zona pendudukan yang dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet. Perjanjian Postdam pada tanggal 2 Agustus 1945 mengatur pembagian tersebut. Antara tahun 1947 dan 1949, tiga zona Barat yang diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis digabungkan menjadi Republik Federal Jerman (Jerman Barat), sementara Jerman Timur yang diduduki oleh Uni Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman.

Reunifikasi Jerman
Perpecahan semakin terasa ketika pembatasan wilayah dengan membangun Tembok Berlin pada 1961. Pada 1980-an, kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet mulai melemah. Bersamaan dengan itu, intervensi mereka dalam politik Blok Timur semakin berkurang. Situasi semakin memburuk ketika kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan oleh Sekretaris Jenderal Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, gagal. Ini mendorong rakyat Jerman Timur untuk memberontak dan melakukan revolusi untuk memisahkan diri dari Uni Soviet. Beberapa peristiwa yang mendorong penyatuan Jerman termasuk kemajuan pesat di Jerman Barat yang memicu keinginan Jerman Timur untuk bergabung.

Kronologi reunifikasi Jerman 

Pada tahun 1989, masyarakat Jerman Timur melakukan demonstrasi besar-besaran yang mengakibatkan runtuhnya Tembok Berlin. Peristiwa ini dianggap sebagai simbol berakhirnya pemerintahan komunis di Jerman Timur.

Meskipun perbatasan masih dijaga ketat, ribuan orang Jerman Timur mulai berani melarikan diri ke Jerman Barat. Hal ini memicu diadakannya pemilihan umum bebas pertama di Jerman Timur pada 18 Maret 1990. Wakil rakyat terpilih kemudian diberi mandat untuk berunding dengan Jerman Barat mengenai penyatuan kembali. 

Jerman Timur, Jerman Barat, Britania Raya, Prancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet segera mengadakan pertemuan untuk membahas syarat-syarat penyatuan kembali Jerman. Pertemuan diadakan di berbagai tempat, seperti di Berlin Timur, Paris, Bonn, dan Moskow. Negosiasi antara negara-negara tersebut menghasilkan Perjanjian Dua Plus Empat atau Perjanjian Penyelesaian Akhir, yang secara resmi memberikan kedaulatan penuh kepada Negara Jerman. Pada 22-23 Agustus 1990, Parlemen Rakyat atau Volkskammer memutuskan bahwa Republik Demokratik Jerman akan bergabung dengan Republik Federal Jerman.

Perjanjian Persatuan atau Einigungsvertrag ditandatangani oleh perwakilan kedua Jerman pada 31 Agustus 1990. Kesepakatan reunifikasi disetujui oleh parlemen dalam sidang Volkskammer pada 20 September 1990. Penyatuan Jerman secara resmi terjadi pada 3 Oktober 1990, di Gedung Reichstag. Republik Demokratik Jerman pun tidak ada lagi, dan 16 juta penduduknya resmi bergabung dengan Jerman Barat, membentuk Republik Federal Jerman yang baru dan bersatu.

Pengaruh reunifikasi Jerman

Pengaruh reunifikasi Jerman terhadap kehidupan sosial global pada tahun 1990 terlihat dari peningkatan angka pengangguran. Biaya reunifikasi yang tinggi menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jerman terhambat. Meskipun Jerman Barat melakukan investasi besar, banyak industri di Jerman Timur yang gulung tikar. Dua bulan setelah reunifikasi, digelar pemilu di seluruh Jerman untuk pertama kalinya sejak 1932. Koalisi Liberal-Kapitalis memenangkan pemilu tersebut, dengan Helmut Kohl sebagai pemimpinnya. Kemenangan ini menandai berakhirnya ideologi komunis Jerman dan diperkenalkannya ideologi Liberal-Kapitalis secara resmi.

Demikianlah Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak Reunifikasi Jerman, semoga bermanfaat.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url