Gangguan pada Sistem Pernapasan

Gangguan pada Sistem Pernapasan - Gangguan pada sistem pernapasan biasanya disebabkan oleh kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat pernapasan. Beberapa jenis kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan sebagai berikut.

a. Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, di pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh. 

Misalnya: seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi air; orang yang menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan limfa; serta orang yang keracunan karbon monoksida dan asam sianida, Hb-nya tercemar oleh zat racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar daripada oksigen.

b. Penyempitan atau penyumbatan saluran napas, dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak), yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh dan sering disebut wajah adenoid. Penyempitan ini dapat pula terjadi karena saluran pernapasannya yang menyempit akibat alergi, misalnya pada asma bronkiale.

c. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu tambang. Jika yang masuk debu silikat, disebut silicosis.

d. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.

e. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.

f. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

g. Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paruparu yang disebabkan Diplococcus pneumoniae.

h. Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung. Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman penyebabnya Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun dan bila racun ini beredar bersama darah, akan merusak selaput jantung.

i. Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.

j. Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.

k. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh perokok. Kanker ini disebabkan oleh adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.

l. Asma, yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan penderita sukar bernapas. 

m. Influenza, disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput mukosa di saluran pernapasan.

n. Emfisema, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan (abnormalitas) susunan dan fungsi alveolus. Akibatnya, terjadi inefisiensi pengikatan O2 sehingga pernapasan menjadi sulit. 

Bila terjadi gangguan pada saluran pernapasan, perlu diberikan pertolongan segera. Pertolongan tersebut harus disesuaikan dengan jenis penyebabnya seperti uraian berikut.

a. Pada penderita pernapasan yang disebabkan infeksi, perlu diberikan antibiotika. Tujuannya adalah mematikan kuman penyebab infeksi.

b. Bila bagian paru-paru ada yang terluka, maka paru-paru tersebut harus diistirahatkan dengan cara mengisi udara steril pada celah antarpleura.

c. Pada penderita gangguan pernapasan akibat tenggelam atau shock karena sengatan arus listrik, pusat pernapasannya sering terhenti sementara sehingga gerakan bernapas juga sering terhenti untuk sementara waktu. Untuk mengatasinya, perlu diberikan pernapasan buatan. Dalam keadaan darurat, pernapasan buatan sering diberikan dengan bantuan mulut. Cara seperti ini disebut cara sylvester.

Gangguan pada Sistem Pernapasan
Bentuk Paru-Paru Perokok dan Tidak Perokok
Asap rokok ternyata dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pernapasan. Hal ini disebabkan karena asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel-partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 × 109 ppm. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama dan asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh orang lain. Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Bahan racun ini lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama.

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Misalnya pada saluran napas besar, sel mukosa membesar, dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan dan penyempitan akibat penumpukan lendir. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan gejala klinisnya. Misalnya, timbulnya Penyakit Obstruksi Paru Menahun (POPM) yaitu emfisema, bronkitis kronis, dan asma. Selain itu, juga dapat menimbulkan kanker paru-paru.

Di depan telah dibahas berbagai macam cara mengatasi gangguan-gangguan saluran pernapasan. Sekarang sudah banyak ditemukan berbagai macam teknologi untuk mengatasi gangguan saluran pernapasan. Misalnya, pada penderita tetanus atau diphteri akut saluran pernapasannya mengalami penyumbatan. Oleh karena itu, pada penderita dibuatkan lubang pernapasan bantuan pada trakea yang disebut trakeotomi.

Selain itu, orang-orang yang mengalami kecelakaan misalnya tenggelam, sengatan arus listrik, atau serangan jantung, memerlukan oksigen agar bertahan hidup. Oleh karena pernapasan normal tidak cukup menyediakan oksigen, maka digunakan alat bantu pernapasan. Alat bantu pernapasan ini berupa tangki berisi oksigen yang dimampatkan yang akan mendorong oksigen memasuki paru-paru korban. Selain itu juga dapat menggunakan alat yang disebut pulmotor. Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk memberikan pernapasan buatan.

Masih banyak teknologi yang telah ditemukan untuk mengatasi kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan. Bagi penderita asma biasanya diperlukan gas spray untuk mengatasi serangan asma.

Demikianlah Materi Gangguan pada Sistem Pernapasan, semoga bermanfaat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url